Senin, 26 November 2012

LATIHAN SOAL BIOLOGI KELAS IX (1)

MATERI : SISTEM EKSKRESI MANUSIA
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
Gambar 1
  1. Sistem pengeluaran yang mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh disebut sistem ....
  2. Sistem pengeluaran yang mengeluarkan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh disebut sistem ....
  3. Sistem pengeluaran yang mengeluarkan sisa hasil pencernaan adalah sistem ....
  4. Sebutkan organ-organ sistem ekskresi manusia!
  5. Sebutkan dua contoh organ sistem sekresi manusia!
  6. Ginjal kanan letaknya lebih rendah daripada ginjal kiri karena ....
  7. Sebutkan tiga lapisan ginjal!
  8. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang berfungsi sebagai alat penyaring darah disebut ....
  9. Sebutkan tiga proses pembentukan urin!
  10. Proses penyaringan darah berlangsung di ... dan menghasilkan ....
  11. Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna berlangsung di ... dan menghasilkan ....
  12. Proses penambahan zat-zat sisa pada urin berlangsung di ... dan menghasilkan ....
  13. Dari pelvis renalis urin akan mengalir melalui ....
  14. Urin akan ditampung di ... sebelum dikeluarkan dari tubuh dan dikeluarkan melalui ....
  15. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi produksi urin!
  16. Sebutkan dua lapisan kulit!
  17. Sebutkan bagian-bagian lapisan kulit yang teratas!
  18. Bagian lapisan kulit yang teratas yang disebut sebagai "lapisan tanduk" adalah ....
  19. Sebutkan apa saja yang terdapat dalam lapisan kulit jangat!
  20. Nama lain dari kelenjar keringat adalah ....
  21. Nama lain dari kelenjar minyak adalah ....
  22. Jelaskan proses pembentukan keringat!
  23. Keringat terdiri dari zat ..., ..., ....
  24. Kerja kelenjar keringat diatur oleh enzim ....
  25. Kelenjar terbesar dalam tubuh manusia adalah ....
  26. Fungsi dari hati adalah ....
  27. Jelaskan proses pembentukan empedu!
  28. Zat warna empedu ada dua, yaitu ... dan ....
  29. Zat warna empedu yang telah teroksidasi di usus besar disebut ....
  30. Paru-paru mengeluarkan ekskret berupa ... dan ....
  31. Apa yang dimaksud dengan diabetes mellitus dan apa penyebabnya?
  32. Bagaimana keadaan urin penderita diabetes mellitus?
  33. Diabetes insipidus adalah ... yang disebabkan ....
  34. Penyakit dengan gejala adanya eritrosit/sel darah merah dalam urin disebut ....
  35. Jelaskan tentang penyakit nefritis!
  36. Jelaskan tentang penyakit albuminuria dan bilirubinaria!
  37. Tersumbatnya kelenjar keringat oleh sel kulit mati mengakibatkan penyakit ....
  38. Penderita penyakit gagal ginjal dapat ditolong dengan melakukan ....
  39. Urin yang dikeluarkan Risna terlalu banyak dan encer, kemungkinan Risna menderita penyakit ....
  40. Jelaskan pengaruh zat diuretika terhadap pengeluaran urin!
  41. Saat dites Biuret di laboratorium, urin Isma menjadi berwarna ungu. Kemungkinan Isma menderita penyakit .... 
  42. Perhatikan gambar 1 di atas!
        a. Tubulus kontortus proksimal ditunjukkan oleh nomor ....
          b. Pada bagian nomor 5 terjadi proses ....
43. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Lapisan A disebut .....
b. Lapisan B disebut .....











Belajar Biologi Yuk! ( 1 )

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Sebelum kita masuk ke materi kita, kita perlu tahu bahwa sistem pengeluaran ada tiga, yaitu :
  1. Sistem Ekskresi = sistem pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
  2. Sistem Sekresi = sistem pengeluaran zat-zat yang masih diperlukan lagi oleh tubuh, misalnya pengeluaran enzim dan hormon.
  3. Sistem Defekasi = sistem pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan, yang berupa feses/tinja.
Pada artikel ini kita akan membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, seperti yang sudah dijelaskan di atas, sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Nah, organ-organ penyusun sistem ekskresi manusia yaitu :
STRUKTUR NEFRON
BAGIAN-BAGIAN GINJAL
  • Ginjal/REN. Ginjal atau ren berbentuk seperti kacang merah berwarna merah keunguan yang terletak di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang di dalam rongga perut sebelah dorsal/perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan. Hasil ekskresi/ekskret dari ginjal adalah urin. Ginjal terdiri dari tiga lapisan yaitu : (dari luar ke dalam) kulit ginjal/korteks, sumsum ginjal/medula, dan lapisan berupa rongga yang disebut rongga ginjal/pelvis. Ginjal terdiri dari jutaan alat penyaring darah yang disebut nefron. Nefron terdiri dari beberapa bagian, yaitu badan Malphigi (gabungan dari glomerulus dan kapsula Bowman, dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel podosit), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung Henle sendiri terbagi menjadi dua bagian, Henle Ascendens atau lengkung Henle yang menanjak dan Henle Descendens atau lengkung Henle yang menurun. Ginjal juga dikelilingi oleh tiga lapisan jaringan, yaitu fasia renal berupa jaringan ikat serat, kapsul adiposa, dan kapsul renal untuk mencegah infeksi.
PROSES PEMBENTUKAN URIN DALAM GINJAL
  1. Proses Filtrasi/Penyaringan. Proses ini terjadi di badan Malphigi (glomerulus dan kapsula Bowman). Ketika darah memasuki glomerulus, darah akan melalui penyaringan, pertama oleh fenestra endotelium kapiler, semua komponen plasma darah dapat lewat kecuali eritrosit. Selanjutnya plasma darah akan melalui membran dasar di antara endotelium kapiler dan visera Bowman, dan terakhir melalui lubang filtrasi menuju kapsul Bowman. Proses ini menghasilkan filtrat glomerulus atau urin primer. 
  2. Proses Reabsorpsi/Penyerapan Kembali. Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus kontortus distal yang dilakukan oleh sel epitelium di sepanjang tubula. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain air, glukosa, asam amino, ion Na+, K+, Cl-, dan sebagian urea. Tahapan proses reabsorpsi adalah sebagai berikut : Urin primer masuk ke tubulus proksimal, lalu terjadi proses reabsorpsi glukosa, 67% ion Na+, serta reabsorpsi air dan ion Cl- secara transpor pasif. Urin lalu bergerak menuju lengkung Henle. Pada lengkung Henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Terakhir, di tubulus distal urin akan melalui proses reabsorpsi ion Na+ dan air di bawah kontrol hormon ADH (Antidiuretic Hormone). Proses ini menghasilkan filtrat tubulus atau urin sekunder
  3. Proses Augmentasi/Sekresi Tubular/Penambahan Zat Sisa. Proses ini terjadi di tubulus distal. Tubulus distal akan mensekresikan ion H+, NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan dalam tubuh ke urin. Proses ini menghasilkan urin sesungguhnya.
Urin sesungguhnya lalu dikumpulkan dalam tubulus kolektivus untuk dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju kandung kemih/vesika urinaria. Urin lalu dikeluarkan oleh tubuh melalui uretra.

Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin
  1. Jumlah Hormon ADH. Hormon ini mempengaruhi proses reabsorpsi pada tubulus distal. Saat tubuh kekurangan air, sekresi hormon ini meningkat sehingga meningkatkan permeabilitas sel terhadap air dan memperbesar membran sel pengumpul sehingga air berdifusi ke luar tubulus kolektivus dan masuk ke darah. Akibatnya, urin yang dihasilkan sedikit dan pekat.  
  2. Zat-zat diuretik. Zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh, dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na+, sehingga konsentrasi ADH berkurang sehingga reabsorpsi terhambat dan volume urin meningkat.
  3. Volume Larutan yang Diminum. Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah berkurang. Hal ini merangsang sekresi hormon ADH yang lebih banyak, sehingga urin yang dihasilkan sedikit dan pekat.
  4. Emosi. Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan atau penurunan volume urin.
  5. Suhu. Jika suhu internal dan eksternal tubuh naik, maka kecepatan respirasi meningkat. Ini menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. Saat volume air dalam tubuh menurun, ADH disekresikan lebih banyak sehinga reabsorpsi air meningkat. Di samping itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus menurun, sehingga volume urin berkurang.
  •  KULIT/INTEGUMEN. Kulit adalah organ ekskresi yang menghasilkan ekskret/hasil ekskresi berupa keringat, yang terdiri dari tiga zat, yaitu air, garam, dan urea. Fungsi kulit antara lain :
- Sebagai organ ekskresi yang mengeluarkan keringat
- Melapisi dan melindungi jaringan di bawahnya dari invasi biologi, kerusakan fisik, dan radiasi ultraviolet
- Berperan dalam termoregulasi/ pengaturan suhu tubuh
- Tempat sintesis vitamin D

Lapisan-Lapisan Kulit 
  1. EPIDERMIS/KULIT ARI. Terdapat empat macam sel di epidermis, yaitu keratinosit yang menghasilkan keratin untuk mengeraskan dan membuat kulit tahan air, sel melanosit yang menghasilkan melanin (pigmen kulit yang lalu dipindahkan ke keratinosit), sel Langerhans (makrofag fagosit yang berinteraksi dengan leukosit selama tanggapan imun), dan sel Merkel yang membentuk cakram Merkel sebagai fungsi sensori/indra. Lapisan epidermis ada empat, yaitu: 1. Stratum korneum/lapisan tanduk = berupa lapisan sel keratinosit mati tak berinti yang sepenuhnya diisi keratin, 2. Stratum lusidum = lapisan yang tampak bening karena akumulasi keratin dan hanya terdapat pada kulit yang tebal (telapak tangan dan tumit kaki), 3. Stratum Granulosum = mengandung dua sampai empat lapisan sel yang disatukan oleh desmosom dan mengandung granula keratohialin untuk membentuk keratin di bagian atas epidermis, 4. Stratum Germinativum = tersusun atas stratum spinosum dan stratum basal, pada lapisan ini terdapat melanin dan sel-sel pada lapisan ini aktif membelah.
  2. DERMIS/KORIUM/KULIT JANGAT. Terdiri dari dua lapisan, yaitu : 1. Lapisan papilar, merupakan lapisan dermis paling atas dan tidak rata dan mengandung banyak jaringan kapiler untuk menutrisi lapisan epidermis dan merambatkan panas ke kulit. Pada tangan dan kaki, papilar dermis menghasilkan punggung epidermis (keringat dari punggung epidermis meninggalkan sidik jari). 2. Lapisan retikulum, merupakan lapisan yang menyusun sebagian besar dermis. Pada dermis sendiri terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat/glandula saudorifera, kelenjar minyak/glandula sebasea, dan reseptor tekanan.
  3. HIPODERMIS/LAPISAN SUBKUTAN/FASIA SUPERFISIAL. Terdapat di antara kulit dan jaringan serta organ di bawahnya. Hipodermis merupakan tempat penyimpanan sebagian besar lemak tubuh. Hipodermis berfungsi mengikatkan kulit dengan jaringan di bawahnya, menyediakan penyekatan suhu, dan menyerap guncangan dari benturan pada kulit.
PROSES PEMBENTUKAN KERINGAT
Suhu eksternal atau internal tubuh meningkat -- pembuluh kapiler di kulit melebar -- banyak darah mengalir ke kulit -- terjadi penyerapan air, garam, dan urea di pembuluh darah oleh kelenjar keringat -- air, garam, urea lalu keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat.
Keringat yang keluar dari tubuh kita membawa panas tubuh juga, sehingga sangat penting untuk menjaga suhu tubuh kita tetap normal. Kerja kelenjar keringat diatur oleh enzim brandikinin. 
  • HATI/HEPAR. Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Hati mengeluarkan ekskret berupa cairan empedu (cairan kehijauan dengan pH 7 - 7,6 yang mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu berupa bilirubin dan biliverdin.
PROSES PEMBENTUKAN CAIRAN EMPEDU
Sel darah merah yang sudah tua dikirim ke hati dan dirombak oleh sel histiosit -- hemoglobin pada eritrosit dipecah menjadi zat besi, hemin, dan globin -- Zat besi diambil dan disimpan di hati untuk dikembalikan ke sumsum tulang -- Globin digunakan untuk metabolisme protein atau membentuk hemoglobin baru -- Hemin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin -- Bilirubin dan biliverdin dikeluarkan ke usus duabelas jari dan dioksidasi menjadi urobilin -- Urobilin digunakan untuk memberi warna urin dan feses.
  • PARU-PARU/PULMO. Paru-paru mengeluarkan ekskret berupa karbon dioksida dan uap air. Pengangkutan karbon dioksida dilakukan dengan tiga cara :
  1. Terlarut dalam plasma darah (7 - 10%)
  2. Berikatan dengan hemoglobin membentuk karbaminohemoglobin (20%)
  3. Dalam bentuk ion HCO3- (70%)



PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA
  1. Diabetes Mellitus : Adanya glukosa pada urin akibat tingginya kadar gula darah karena hiposekresi hormon insulin oleh pankreas
  2. Diabetes Insipidus : Urin yang dikeluarkan banyak dan encer akibat hiposekresi hormon ADH. Penderita akan terus merasa kehausan dan terus menerus buang air kecil
  3. Gagal Ginjal : Tidak berfungsinya lagi nefron ginjal sehingga tidak terjadi pembentukan urin, urea akan menumpuk di kaki sehingga kaki membengkak (oedema)
  4. Nefritis : Radang nefron yang disebabkan bakteri Streptococcus
  5. Batu Ginjal : Adanya endapan garam mineral atau kalsium karbonat (CaCO3) dalam pelvis ginjal sehingga menghambat keluarnya urin dari ginjal
  6. Kencing Batu : Adanya endapan garam mineral atau kalsium karbonat (CaCO3) dalam kandung kemih sehingga urin dapat bercampur dengan kristal CaCO3 dan terasa nyeri bila buang air kecil
  7. Oligouria : Urin yang dikeluarkan sedikit dan kental akibat hipersekresi hormon ADH atau kerusakan ginjal
  8. Anuria : Tidak terjadinya proses pembentukan urin
  9. Biang Keringat : Tersumbatnya kelenjar keringat oleh sel kulit mati
  10. Albuminuria : Adanya protein albumin atau yang lainnya di dalam urin akibat kerusakan glomerulus
  11. Uremia : Masuknya kembali urea ke dalam pembuluh darah
  12. Hematuria : Urin mengandung eritrosit/sel darah merah akibat kerusakan glomerulus
  13. Ketosis : Adanya senyawa keton dalam darah. Biasa dialami oleh orang yang melakukan diet karbohidrat